Rabu, 03 April 2019

Bismillahirrahmanirrahim...

Hari ke-7
Game Level 1 Kelas Bunda Sayang Batch #5
Institut Ibu Profesional

Meminta bantuan kepada suami itu sulit. Iya. Sulit. Ini adalah salah satu kesalahan komunikasi pada perempuan. Perempuan mempunyai keyakinan bahwa ia tidak perlu mengatakan minta tolong ketika memerlukan bantuan dari laki-laki. Perempuan berharap laki-laki mau memberikan pertolongan ketika ia membutuhkan, tanpa harus meminta. Inilah tabiat perempuan. Sedangkan laki-laki tidak begitu. Lalu, perempuannya baper. Ngambek. Ini lah yang terkadang menjadi pertengkaran kecil dalam rumah tangga, bahkan bisa menjadi pertengkaran yang besar. 


Saya pun begitu. Dulu, pernah terjadi suatu kejadian, saya sedang sibuk di dapur, ribet ini itu, tanpa sadar saya mengharapkan suami untuk mengajak anak-anak bermain bersama. Eh, ternyata anak-anak dibiarkan menonton TV sendiri dan suami sibuk HP-an atau main game. Argh.. Rasanya geram sekali. Akhirnya saya ngomel-ngomel dan ngambek dengan suami. Eh, pak suami bingung kan saya ngambek kenapa. Beliau tidak merasa salah apa-apa. Akhirnya saya juga diambekin sama beliau. Diem-dieman. Hahaha.. Malah tambah runyam kan masalahnya, membesar kemana-mana.

Alhamdulillah setelah belajar komunikasi produktif di kuliah bunsay IIP dan belajar psikologi suami istri lewat buku, saya sedikit demi sedikit mengubah sikap saya. Sikap apa sajakah yang saya ubah? 
1. Katakan apa yang kita butuhkan. Kadang saya merasa suami bisa mengerti kebutuhan kita tanpa kita minta. Haha. Emang pak suami paranormal yang bisa membaca pikiran kita. Katakan saja. Katakan.
2. Clear and clarify. Katakan dengan jelas dan tibak berbelit-belit.
3. Choose the right time. Pilih waktu yang tepat untuk mengatakan kebutuhan kita. Jangan ketika pak suami sedang fokus bekerja, misalnya. Karena sifat dasar laki-laki itu fokus, tidak multitasking seperti wanita. 
4. Intensity of eye contact. Tatap matanya ketika meminta bantuan. Ngomongnya jangan disambi cuci piring ya buibu. Ga bakal diperhatikan. Haha.
5. I'm responsible for my communication result. Bertanggung jawab dengan hasil komunikasi yang kita lakukan. Kalau paksu belum juga cooperatif, sabar ya buibu. Dicoba lagi lain waktu.

"Two things can destroy any relationship : unrealistic expectations and poor communication"

#hari7
#gamelevel1
#tantangan10 hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbundasayang
@institut.ibu.profesional

Kirim pesan kamu disini....

Dyarilonia . 2017 Copyright. All rights reserved. Designed by Blogger Template | Free Blogger Templates