Cerita di secangkir cita
Fiuh,,udah lama juga saya gak posting yang aneh-aneh di blog ini. Atau semua postingan saya memang aneh? Hehe.. Yasudahlah.. Kali ini saya ingin bercerita sedikit tentang sebuah komunitas ajaib yang sudah selama kurang lebih hampir 1,5 tahun saya telah bersua dengan mereka, yang disana telah terukir sebaris nama saya di tiap buku absennya, yang akhirnya membawa saya ke dalam keadaan serba tak menentu seperti sekarang. Ilmu dan Teknologi Pangan IPB angkatan 45.
Teringat dengan obrolan ringan bersama beberapa teman tentang ITP.
“Eh, aku pernah diceritain loh sama kakak ITP 44 tentang 4 Golongan yang ada di ITP 44. Mau tau gak?” Kata seorang teman. Sebut saja dia tempe.
“Mau..mauu...” Gak sabar dengerin kelanjutan ceritanya.
Tempe menarik nafas, dan mulai kembali melanjutkan ceritanya. “Dengerin baik-baik ya. Dan pikirkan juga dengan kondisi kita sekarang. Oke?”
“Siipp!”
“Jadi, kata kakak -yang sebut saja namanya- Bongkrek, di ITP 44 itu ada 4 golongan. Golongan kanan depan adalah golongan PERWIRA. Buat anak-anak yang kosnya di perwira. See? Liat keadaan kita –ITP 45- sekarang. Golongan kedua adalah golongan kanan belakang. Golongan yang dipenuhi oleh kaum adam. Cowoook semuanya. Yang bagian paling ribut itu. Emm.. Oke lanjut, golongan kiri depan, adalah golongan kaum hawa yang rajin-rajin. Yang selalu ndengerin dosen berbicara dan selalu mencatat dengan jeli apa yang dikatakan dosen.” Tempe menaikkan gagang kacamata di hidungnya.
“Weks..” Celotehku.