Jumat, 05 Februari 2010


Pigeontion,January 2135.


      Hi,,everybody.. Namaku pigelonia.Panggil aja longe (baca : lonji). Actually,aku seorang merpati. Merpati aneh dengan aksen sedikit british konyol di lidahku. Kata orang aku merpati teraneh karena buluku bukan putih keperakan yang bersih. Juga bukan hitam ataupun bertotol. See,Aku punya bulu keemasan di leher dan ekorku.Sejujurnya,aku tak suka dengan itu.Aku ingin seperti mereka yang biasa saja. Bulu ini menyesakkan dan aku merasa berbeda. Aku tak pernah nyaman saat pigeonizen lain menatapku seperti hendak menelanku hidup-hidup. Pribadiku pemalu dan sedikit sensitif.
       
     Aku tinggal dan bernaung di Pigeontion (baca:pijensen),sebuah planet dengan kumpulan pohon pigeotree yang rindang dengan biji-biji pigeonstone merah yang merupakan biji keramat bagi bangsa kami. Sahabatku,pigelee,pernah bercerita padaku bahwa pigeonstone dapat membawaku ke planet lain. Entahlah,namanya terdengar asing bagiku. Bumi. Tempat apa itu? Yah,,aku tak menyangka benda sehebat itu ada di planetku. Tentunya ada syarat-syarat tertentu sebelum aku bisa pergi ke sana. Tapi nobody knows the ways.Hanya dongeng dari jaman nenekku dulu.Yaa,,hanya dongeng.
      Pigelee. Temanku satu itu memang dasyat. Lee adalah salah satu petarung terhebat di pigeontion. Dia pandai memanah dan berenang. Di dunia kami,berenang itu artinya kau harus terbang secepat kilat secara vertikal dan membiarkan suara angin yang begitu kencang berdesir di telingamu. Lalu menembus rindangnya pohon pigeotree dengan kecepatan yang sama. Tak mudah untuk para pigeonizen. Karena kami begitu berjiwa halus dan tidak suka kekerasan.

      Dulu,hidup kami aman dan tentram. Hingga suatu saat ada bangsa aneh yang datang tiba-tiba ke dunia kami. Mereka mempunyai mata emas yang seterang bulu di ekor dan leherku. Mereka bertaring tajam berwarna merah darah. Sungguh, bukanlah hal yang menyengkan jika tiap malam kau hanya dapat mendengar rasa takut dari dalam dadamu. Menanti apakah makhluk aneh itu akan datang lagi atau tidak. Meski mereka makhluk darat dan kami cukup tertolong dengan adanya pigeotree,I'm so scared with their voice. Karena hanya aku yang bisa mendengarnya. Hanya aku. Bahkan tidak ibu dan ayahku. Desisan aneh. Menyeramkan. Bahkan bunyi langkah kaki mereka sudah membut bulu emasku rontok. Tek...tek...tek... Mereka datang!



-bersambung part 2- 

Kirim pesan kamu disini....

Dyarilonia . 2017 Copyright. All rights reserved. Designed by Blogger Template | Free Blogger Templates