Minggu, 05 Desember 2010

Ketika ditanya, dari mana saya berasal, saya selalu menjawabnya dengan "Banyuwangi". Mungkin disinilah saya dibesarkan ketika saya bisa mengingat dengan sempurna setiap detik kejadiannya. Bukannya di "Lampung", tempat dihabiskannya 10 tahun awal hidup saya. Meski akhirnya mulai tahun depan (yang tinggal menghitung hari) saya harus berpindah lagi ke "Jogja".

Banyuwangi,
Di bawah langitnya lah saya hidup,
dengan ribuan semut-semut merah 
yang merangkak di pohon mangga depan rumah

Banyuwangi,
Dalam dekapannyalah saya bertemu
dengan teman-teman yang hebat
dengan cinta yang membuat dada bergetar
dengan bapak ibu guru yang penuh kasih
yang jiwanya besar tiada terganti

Banyuwangi,
Di sisinya saya tumbuh
menjadi remaja hiperaktif yang selalu ingin 
mengicip manisnya kemenangan
dan rujak soto serta nasi tempong
ketika perut saya keruyukan sehabis pulang sekolah

Saya rindu,
Dengan ketenangan kota kecil yang sama sekali tidak ada mall di tengahnya
Saya selalu merasa seperti Chen Ling,
ketika mengebut dan membelah jalanmu yang lengang (dan gak macet) bersama si item tercinta.

Saya akan pindah ke kota yang panas,
Dan hiruk pikuk ditengahnya,
Mall yang besar,
dan kantor pos yang megah,
Malioboro,
Dan Gunung merapi.

Saya akan rindu kamu,
Banyuwangi.

5 komentar

mau pindah rumah lagi, Pris? aslinya kamu suku apa, Pris?

REPLY

sampean arek endi cah?!
gado-gado tah?

REPLY

@zahra..
iyaa mw pindah rumah ke jogja.Hiks T.T
aku jawa. Mama dr banyuwangi,bapakku klaten keturunan.

@andhi
aku kan blasteran.hahag.

REPLY

Banyuwangi.. semoga namamu bisa membawa "wangi" pula sahabatku ini...hehehe

REPLY

@mbak nyuns
amiinn.. tengkyu mbakku :D

REPLY

Kirim pesan kamu disini....

Dyarilonia . 2017 Copyright. All rights reserved. Designed by Blogger Template | Free Blogger Templates