Sabtu, 17 April 2010

Sebuah catatan perjalanan ......

Tepat setahun,,
Sejak terakhir kalinya kugenggam purnama yang hingga kini masih aku mencoba setia mendekapnya.


Tepat setahun lalu,,
Ketika aku masih bersama celotehan lucu teman-temanku di asrama,
Bersama kening yang berkerut sehabis ujian kalkulus,
Dengan senyum riang dan cibakan air yang bergemericik dan sela canda tawa serta bergosip dikala aku memaksimalkan kerja ember dan detergen di tempat cuci baju,
dan tanganku yang berkerut kedinginan setelahnya.



Tepat setahun lalu,,
Saat desir aneh bergetar di dada kala kudengar namamu
Perutku serasa dikocok dan kakiku dingin,saat nada dering di ponselku berbunyi.. dan itu pesan darimu..
Tepat setahun lalu, saat aku akhirnya memutuskan menerima bulan yang kau tawarkan padaku.


Dan perjalanan setahun lalu itu.
Aku menyadarinya,,bahwa ternyata bulan itu berkeriput,bergelombang penuh dengan jurang yang bisa setiap waktu menelanmu hidup-hidup. Bahwa ternyata bulan tak seindah adanya..


Hitam.Duka.Putih.Bahagia.
Sudah berapa purnama yang kulalui tanpa hadirmu,sayang?
Sudah berapa laut yang kusebrangi tanpa dayungmu?
Sudah berapa bait kata yang tak dapat tersampaikan?
Sudah berapa oktaf nada yang tak bisa kunyanyikan?


Purnama setahun lalu,,
Awalnya begitu terang gemilang.
Aku merasa ada sesuatu yang mistis dari cahayanya.Siluet kuning.
Hari berganti, dan purnama pun perlahan lenyap.
Bulan separuh, bulan sabit, gerhana bulan, bulan sabit, bulan separuh, dan bulan baru.
Seperti bulan yang ternyata berkawah, seperti purnama yang ternyata sirna, seperti siang yang terganti malam, seperti tawa yang berganti tangis, seperti cinta yang ternyata benci, seperti sayang yang kandas dengan amarah, seperti laut yang ternyata beriak, seperti desah yang beremosi, seperti kabut yang bernama cemburu, seperti embun yang berair mata, seperti seperti aku, seperti kamu, dan seperti cinta kita..


Perjalanan setahun ini.
Aku masih bertanya pada aliran darahku yang bergerak menghidupi sel-sel neuronku.
Aku awaknya, kau nakhodanya.
Kemanakah akan kau bawa aku pergi?
Kutub utara dan membiarkan metabolismeku terhenti dan membeku?
Segitiga bermuda dan membiarkanku terjerat black hole dan takkan lagi melihat cahaya?
Ataukah ke bulan? Agar tak lagi kau lihat gerhana di mataku?
Atau di hatimu? Agar aku bisa mengerti makna mu..
Ataukah akan kau tuntun langkahku.. Bersama.. Berlari.. Mengejar yang disebut keabadian cintaNya?
Surga?


Dan purnama setahun ini..
Aku berharap takkan pernah lagi memeluk gerhana.






Priska Widya Ariyani 14/04/10 21:09 disela-sela bergulat dengan rumus-rumus kimia fisik.

2 komentar

ternyata fotonya dah diremove..

REPLY

hahahaha... abisnya..
tu kan potonya terlalu pribadi..

REPLY

Kirim pesan kamu disini....

Dyarilonia . 2017 Copyright. All rights reserved. Designed by Blogger Template | Free Blogger Templates