Tips memberi instruksi pada anak
Hari ke-2
Game Level 1 Kelas Bunda Sayang Batch #5
Institut Ibu Profesional
Sejak saya menikah, saya memilih untuk bekerja di ranah domestik dan membersamai tumbuh kembang anak-anak saya. Menemani bermain salah satunya. Saya senang sekali bermain boneka bersama mereka, bermain mobil-mobilan, dan juga membaca buku bersama. Namun, energi anak dan energi orang dewasa itu tidak sama. Sungguh. Mereka bisa bermain loncat-loncatan ber jam jam tanpa lelah. Mengeluarkan semua buku dari rak buku. Mengobrak-abrik barang dirumah, lalu saya bereskan, lalu berantakan lagi hanya dalam hitungan detik! Waw… Ketika saya sudah selesai membereskan rumah dan saya tinggalkan mereka untuk memasak sebentar, ruang bermain pasti berantakan sekali. Haha. Tidak apa-apa, insya Allah saya ikhlas. Memang pekerjaan anak-anak ya bermain.. Benar kan?
Namun
bagaimana caranya agar saya tidak stress rumah berantakan terus? Ada
caranya.. Yang pertama pasti harus mengendalikan emosi. Inhale..
Exhale.. Tarik nafas dan
tersenyum. Lalu dengan intonasi suara yang ramah,
minta anak kita membantu membereskan mainannya setelah bermain.
Bahkan anak umur 2 tahun juga sudah bisa lo mengerti dan mematuhi
instruksi. Tipsnya adalah
yang pertama, pilih
kata yang simple dan
sederhana.
Hindari
kalimat yang panjang dan cepat, istilah kerennya adalah ngomel.
Mereka tidak akan paham. Mereka tidak akan mengerti kita ngomong apa.
Lha sia-sia kan energi kita terbuang cuma untuk bicara yang tidak
bisa dimengerti anak. Pilih kata yang simpel. Contohnya, “Tolong
crayonnya
masukkan ke kotak pensil
ya”. Berhenti dulu bicara sampai anak kita melaksanakan instruksi
pertama. Amati apakah dia bisa melakukan instruksi kita. Kalau dia
terlihat kebingungan, contohkan. Setelah selesai, baru beri instruksi
yang kedua. Begitu seterusnya. Beri
pujian
secukupnya ketika anak mau menjalankan instruksi dari kita.
Tips
ini sering saya terapkan kepada anak-anak saya. Alhamdulillah sejauh
ini berhasil. Jika belum berhasil bagaimana? Ya, tidak apa-apa.
Mungkin anak kita sedang dalam tahap observasi. Kita contohkan saja.
Kita bereskan sendiri sambil kita ajak terus anak kita mengikuti
instruksi kita.
"Bagi dunia aku hanyalah seorang ibu, tapi bagi anakku, akulah dunianya"
#hari2
#gamelevel1
#tantangan10
hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbundasayang
@institut.ibu.profesional
Kirim pesan kamu disini....