Sibling Rivalry. Lika-liku perkembangan sosial dan emosional anak.
Bismillahirrahmanirrahim...
Alhamdulillah, Allah Swt. mempercayai saya untuk menjaga 2 orang buah hati. Yang pertama kakak H (perempuan, 5 tahun) dan little F (laki-laki, 2 tahun 4 bulan). Setiap orang tua pasti mendambakan kedua anaknya rukun-rukun saja, iya kan? Nyatanya, proses mendampingi tumbuh kembang anak tidak semudah itu. Anak-anak saya alhamdulillah rajiin sekali bertengkar hanya karena hal kecil, misal rebutan mainan. Tiada hari tanpa tangisan anak. Meskipun dengan cepat mereka berbaikan, bersalaman, berpelukan, dan saling bermaafan, kemudian bermain bersama kembali. Tapi tetap saja bikin pusing. Hahaha.. Alhamdulillah, dinikmati saja.
Anak-anak saya umurnya dekat, meskipun sebenarnya sudah dalam batas wajar untuk memiliki adik. Kakak sudah cukup besar untuk bersikap kooperatif dengan orang lain, menunjukkan sikap toleran dan berbagi dengan orang lain. Sedangkan adik masih dalam tahap egosentris (tidak mampu membedakan perspektif diri sendiri dengan perspektif orang lain), dimana ke'aku' annya masih tinggi sekali.
Bagaimana cara saya menghadapinya?
Sebenarnya saya juga masih meraba, apa yang seharusnya saya lakukan. Tapi ini beberapa hal yang sudah saya lakukan selama ini.
1. Mengendalikan emosi. Tahan dulu emosinya. Tarik nafas dalam-dalam.
2. Observasi. Pelajari dulu apa yang menyebabkan kedua anak ini berantem. Apakah rebutan mainan, ataukah salah satu dari anak ini ada yang lagi iseng.
3. Menunjukkan empati. Tunjukkan empati pada anak. Keduanya tentu saja. Sadari bahwa tiap anak berbeda, mereka adalah individu utuh yang berbeda satu sama lain. Pastikan mereka tahu orang tuanya mencintai mereka apa adanya.
4. Mengatakan keinginan. Ajari mereka untuk mengatakan keinginannya, tidak dengan merengek atau cari perhatian dengan berantem.
5. Saat adik sudah dalam masa eksplorasi mainan, ajak kakak untuk menyimpan mainannya. Dan bantu adik untuk meminta ijin pada kakak ketika ingin pinjam mainan kakak.
6. Ajari anak untuk dapat menyelesaikan masalahnya sendiri dengan sedikit arahan dari kita. Jangan menjudge anak. Ataupun memihak salah satu. Apalagi menyuruh kakak selalu mengalah.
7. Ajarkan kepada anak untuk selalu berkata baik dan santun. Apalagi dengan saudaranya harus saling menyayangi.
Hari ke-4
Game Level 1 Kelas Bunda Sayang Batch #5
Institut Ibu Profesional
Alhamdulillah, Allah Swt. mempercayai saya untuk menjaga 2 orang buah hati. Yang pertama kakak H (perempuan, 5 tahun) dan little F (laki-laki, 2 tahun 4 bulan). Setiap orang tua pasti mendambakan kedua anaknya rukun-rukun saja, iya kan? Nyatanya, proses mendampingi tumbuh kembang anak tidak semudah itu. Anak-anak saya alhamdulillah rajiin sekali bertengkar hanya karena hal kecil, misal rebutan mainan. Tiada hari tanpa tangisan anak. Meskipun dengan cepat mereka berbaikan, bersalaman, berpelukan, dan saling bermaafan, kemudian bermain bersama kembali. Tapi tetap saja bikin pusing. Hahaha.. Alhamdulillah, dinikmati saja.
Anak-anak saya umurnya dekat, meskipun sebenarnya sudah dalam batas wajar untuk memiliki adik. Kakak sudah cukup besar untuk bersikap kooperatif dengan orang lain, menunjukkan sikap toleran dan berbagi dengan orang lain. Sedangkan adik masih dalam tahap egosentris (tidak mampu membedakan perspektif diri sendiri dengan perspektif orang lain), dimana ke'aku' annya masih tinggi sekali.
Bagaimana cara saya menghadapinya?
Sebenarnya saya juga masih meraba, apa yang seharusnya saya lakukan. Tapi ini beberapa hal yang sudah saya lakukan selama ini.
1. Mengendalikan emosi. Tahan dulu emosinya. Tarik nafas dalam-dalam.
2. Observasi. Pelajari dulu apa yang menyebabkan kedua anak ini berantem. Apakah rebutan mainan, ataukah salah satu dari anak ini ada yang lagi iseng.
3. Menunjukkan empati. Tunjukkan empati pada anak. Keduanya tentu saja. Sadari bahwa tiap anak berbeda, mereka adalah individu utuh yang berbeda satu sama lain. Pastikan mereka tahu orang tuanya mencintai mereka apa adanya.
4. Mengatakan keinginan. Ajari mereka untuk mengatakan keinginannya, tidak dengan merengek atau cari perhatian dengan berantem.
5. Saat adik sudah dalam masa eksplorasi mainan, ajak kakak untuk menyimpan mainannya. Dan bantu adik untuk meminta ijin pada kakak ketika ingin pinjam mainan kakak.
6. Ajari anak untuk dapat menyelesaikan masalahnya sendiri dengan sedikit arahan dari kita. Jangan menjudge anak. Ataupun memihak salah satu. Apalagi menyuruh kakak selalu mengalah.
7. Ajarkan kepada anak untuk selalu berkata baik dan santun. Apalagi dengan saudaranya harus saling menyayangi.
"Being brother and sister means being there for each other"
#hari4
#gamelevel1
#tantangan10 hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbundasayang
@institut.ibu.profesional
Kirim pesan kamu disini....