Ketika pertama kali melihat video klip Sammy Yusuf yang berjudul Asma Allah, hati saya bergetar, bahkan hampir gerimis. Saya memandang ISLAM dari sudut berbeda.

Inilah ISLAM. Ternyata saya mempunyai saudara dari berbagai suku bangsa. Saudara saya itu tidak hanya sawo matang, tetapi juga putih dan hitam. Saudara saya itu mungkin tidak mengerti bahasa saya dan saya pun tidak mengerti bahasa kalian. Namun kita mendengungkan kalimat yang sama “ALLAHU AKBAR” di tiap pertemuan kita dengan Sang Pencipta Allah Swt.

Begitulah Allah membuat segalanya sangat indah. Manusia yang diciptakan bersuku-suku dan berbangsa-bangsa agar saling mengenal. Islam begitu indah dalam keberagaman.

Saya jadi berfikir tentang bangsa saya. Meskipun dalam satu bangsa namun perbedaan itu tetap ada.Misalnya di bangsa saya, beberapa golongan menyukai isthigosah dan tahlilan dan golongan lainnya menganggap itu adalah bid’ah. Jangankan pada bangsa saya, kampus saya pun mengalami hal serupa. Tak jarang, karena perbedaan ini bangsa saya menjadi terpecah belah. Namun apabila yang didengungkan itu adalah perbedaaan, maka niscaya bangsa ini akan hancur,karena mereka hanya mengedapankan ego dan keras kepalanya untuk mencapai kepuasan pribadi.

Ketika saya melihat video ini, sel-sel neuron saya memompa stimulus baru dalam hati saya. Bangsa saya tidak boleh lengah dengan perbedaan bahkan harus merubahnya menjadi jalan keluar yang baik untuk bersatu dan membangun ISLAM dengan lebih baik. Selama di dadanya hanya ada kalimat Tauhid bahwa Tiada Tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad adalah utusaN Allah, selama tidak melakukan perbuatan syirik dan perbuatan lain yang diharamkan oleh Allah, maka dia adalah saudara kita. Saudara seiman, seagama yang setiap harinya mendengungkan kalimat yang sama.“ALLAHU AKBAR”.


Saudaraku, I Love you because of Allah Swt.
Continue Reading